REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- ''Ini momen berbahaya buat kami. Seluruh negeri merasa kami bisa menjuarai turnamen ini setelah mengalahkan Jerman.” Peringatan itulah yang disampaikan pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate jelang menatap laga perempat final Piala Eropa 2020 melawan Ukraina.
Southgate menyampaikan kemenangan yang didapat dari Jerman pada fase knockout, beberapa hari silam itu, bukan menjadi dalih menjadi besar kepala. Sebaliknya, pelatih berusia 50 tahun ini mengingatkan laga yang akan digelar Stadion Olimpico, Roma, Italia, Ahad (4/7) dini hari WIB, bisa membukakan jalan mewujudkan impian menjadi juara untuk kali pertama di pentas Euro.
“Tantangannya justru semakin besar dari fase ini,” kata Southgate seperti dikutip Sky Sports. “Kami mungkin percaya diri dengan permainan kami, tapi kami belum meraih apapun. Kami mesti bisa kembali fokus dan bersiap untuk laga akhir pekan ini,’' lanjutnya.
Peringatan Southgate ini memang cukup beralasan. Ukraina — tim yang lolos ke fase gugur sebagai peringkat tiga pada penyisihan grup — tentunya bukanlah lawan yang bisa dipandang remeh.
Dalam hal motivasi, tim besutan Andriy Shevchenko ini tentunya sangat tinggi mengukir sejarah serupa di ajang Euro ini. Selain menjadi penampilan perdana di babak perempat final, Ukraina dipastikan juga tidak akan merasa membawa beban berat untuk menjadi juara.
“Kami akan tampil semaksimal mungkin dan memberikan kebahagian lagi kepada para fans,'' kata Shevchenko seperti dilansir laman resmi UEFA.
Kebahagiaan sebelumnya telah diberikan Ukraina ketika secara dramatis mengalahkan Swedia pada babak 16 besar. Kemenangan 2-1 Ukraina ditentukan melalui gol Artem Dovbyk yang dicetak pada pengujung laga extra time kedua. “Buat kami, tidak ada yang tidak mungkin di sepak bola itu,” ujar Shevchenko menegaskan.
Bekal keyakinan itulah yang tentunya harus diwaspadai oleh Harry Kane dan kawan-kawan. Hal yang patut diwaspadai lagi buat Inggris adalah tempat penyelenggaraan pertandingan. Pada fase grup hingga babak 16 besar Euro 2020, Inggris selalu tampil dengan dukungan penuh para suporternya yang memadati Stadion Wembley, London.
Namun untuk laga perempat final ini, pasukan Three Lions harus menyeberang ke Roma. Kiper Inggris Jordan Pickford menyadari betul adanya perbedaan atmosfer pada laga yang kelak digelar di Roma nanti.
''Dukungan fans dalam beberapa laga terakhir begitu luar biasa. Saya kira, kami bisa membawa memori itu di Roma,” ujarnya.
“Namun jelas keinginan untuk kembali lagi ke Wembley dan tampil di depan 60 ribu penonton (di babak semifinal) dapat menjadi motivasi tambahan buat kami,'' kata Pickford lagi, seperti dilansir laman resmi UEFA.
Sementara itu dari rekor pertemuan, Inggris memang lebih patut diunggulkan dibandingkan Ukraina. Dari tujuh pertemuan terakhir, Inggris menang empat kali, dua lagi imbang, dan hanya satu kali kalah. Satu-satunya kekalahan yang dialami Inggris terjadi pada babak kualifikasi Piala Dunia 2010.